Oleh :D. Suhardiman Sunusi
Dalam satu catatan dikatakan bahwa anabanua
berdiri sekitar Tahun 1700 M. tetapi dtulisan lain justru daerah anabanua sudah
dikenal di era Lataddampare puangrimaggalatung
Inilah ringkasan sejarah berdirinya anabanua :
Dalam tahun 1737 M dalam lingkungan kerajaan
Sangalla Cemma, Tana Toraja, raja Sangalla yang ke ??, saat itu mempunyai
beberapa orang putera-puteri. Salah seorang puteri raja tersebut bersama
suaminya dan kerabatnya meninggalkan lingkungan kerajaan Sangalla.
Setelah sekian lama meninggalkan lingkungan
istana Sangalla dan dalam perjalanannya kearah daratan bagian selatan sesuai
yang direncanakan, maka tibalah pada suatu tempat yang mereka anggap layak
untuk didiami atau dijadikan tempat perkampungan.
Tempat inilah yang oleh
penduduk yang sudah ada sebelumnya ditempat itu dinamai “ Sitangnge”,( dalam
arti tempat tersebut diberi nama Setangnge, karena dianggap keramat (masetang)
oleh penduduk yang bermukim disitu).
Letaknya disebelah timur Abbisang berek’E, dalam
lingkungan atau kampung Alausalo sekarang.
Penduduk yang sudah berdiam disekitar tempat
tersebut menyebutnya tempat keramat (masetang), sehingga heran melihat
kedatangan rombongan yang memilih tempat tersebut sebagai tempat tinggal..
Suami isteri ini terutama sang putri sangat
sopan santun dan cepat beradaptasi dengan penduduk asli. Sehingga
lama-kelamaan, kemudian diangkat oleh mereka sebagai dituakan yang akhirnya
dinobatkan menjadi raja/ arung di tempat itu.
Bermula dari perkampungan Setangnge tersebut
yang dari hari ke hari semakin tumbuh dan berkembang, yang akhirnya dengan
pertimbangan geografis yang memudahkan mobilisasi penduduk ke berbagai arah,
maka perkampungan berpindah lokasi ke MannagaE (sekitar satu kilometer kearah
barat dari Setangnge).
Tahun berganti tahun kemakmuran dan jumlah
penduduk semakin meningkat juga dengan adanya penduduk dari kampung lain pindah
bermukim di MannagaE.
Dengan pertimbangan tersebut oleh Arung waktu
itu sesuai kesepakatan semua pemuka masyarakat, maka berpindahlah penduduk
semua ke tempat yang lebih strategis menurut pertibangan raja/ arung waktu itu.
Tempat terakhir inilah yang oleh raja ke tiga bernama We Eccu diberi nama
“Anabanua”.
Arti Kata ” Anabanua ”
Konon karena kecintaan raja/arung terhadap
bangsanya/ anaknya (masyarakatnya) dan kecintaan kepada kampungnya/ tanah
airnya/ kerajaannya (wanua), maka diberilah nama tempat yang baru itu dengan
nama “ Anabanua” ( asal kata Anak dan Wanua, dirangkaikan biasa ditulis Anak
banua atau Ana’banua). Jadi nama ini muncul kira-kira setelah tahun 1780 M.
Istilah pada jaman tersebut bila dibandingkan
jaman sekarang maka kata “Anak dalam arti Bangsa dan Banua biasa juga disebut
Wanua berarti Negara (daerah kekuasaan)”. Sehingga dapat diartikan : Cinta
kepada bangsa dan negara /tanah air.
Itulah cuplikan tulisan tentang sejarah Anabanua
yang di tuangkan di google
Sebagai perbandingan kedua saya mencoba
melampirkan cuplikan peta dan tentang keberadaan daerah ana'banua yang
sebenarnya daerah itu sudah ada di saman La Taddampare...
Ini adalah Peta Kerajaan Wajo abad IV. peta ini di muat dalam desertasi Prof Zainal Abidin |
ini kata " Anabanua " sudah dikenal di Era Puangrimaggalatung. yang mana tertuang dalam Lontara Sukkuna Wajo |
Masih dalam desertasi Prof Zainal . pada nomor 34 Anabanua adalah salah satu kerajaan lili dalam wilayah Kerajaan Wajo |
Keberadaan dua sumber sejarah yang berbeda tentu sangat membingungkan utamanya yang ingin mengetahui sejarah kerajaan lili dalam wilayah kerajaan Wajo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar