Arti Bunyi Ayam Berkokok Tengah Malam ternyata
Pertanda Baik
Bagi masyarakat bugis
khususnya Bugis Wajo masih Banyak yang mengatakan bahwa ketika kita mendengar
ada ayam yang berkokok, padahal waktu masih menunjukan tengah malam, berarti
ayam itu telah melihat makhluk halus atau melihat tuyul sedang berkeliaran.
Bagi orang yang mempercayai hal itu tentunya
akan merasa merinding ketika tiba-tiba mendengar kokok ayam di tengah malam.
Banyak pendapat juga yang mengatakan bahwa Ayam
jantan yang berkokok tengah malam atau saat magrib sering dikaitkan bahwa ada
anak perawan yang hamil diluar nikah.
Hal ini merupakan tanda-tanda yang belum bisa
dipahami oleh akal kita.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjadikan bunyi kokok ayam jantan di waktu malam, sebagai penanda kebaikan,
dengan datangnya Malaikat dan kita dianjurkan berdoa. Inilah bagian dari
keistimewaan ayam.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ، فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا، وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِيقَ الحِمَارِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَانًا
“Apabila kalian mendengar ayam berkokok,
mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat. Dan apabila
kalian mendengar ringkikan keledai, mintalah perlindungan kepada Allah dari
setan, karena dia melihat setan.” (HR. Bukhari 3303 dan Muslim 2729).
Dalam riwayat Ahmad, terdapat keterangan
tambahan, ’di malam hari’,
إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ مِنَ اللَّيْلِ، فَإِنَّمَا رَأَتْ مَلَكًا، فَسَلُوا اللهَ مِنْ فَضْلِهِ
Apabila kalian mendengar ayam berkokok di malam
hari, sesungguhnya dia melihat Malaikat. Karena itu, mintalah kepada Allah
karunia-Nya. (HR. Ahmad 8064 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan,
وللديك خصيصة ليست لغيره من معرفة الوقت الليلي فإنه يقسط أصواته فيها تقسيطا لا يكاد يتفاوت ويوالي صياحه قبل الفجر وبعده لا يكاد يخطئ سواء أطال الليل أم قصر ومن ثم أفتى بعض الشافعية باعتماد الديك المجرب في الوقت
Ayam jantan memiliki keistimewaan yang tidak
dimiliki binatang lain, yaitu mengetahui perubahan waktu di malam hari. Dia
berkokok di waktu yang tepat dan tidak pernah ketinggalan. Dia berkokok sebelum
subuh dan sesudah subuh, hampir tidak pernah meleset. Baik malamnya panjang
atau pendek. Karena itulah, sebagian syafiiyah memfatwakan untuk mengacu kepada
ayam jantan yang sudah terbukti, dalam menentukan waktu. (Fathul Bari, 6/353).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar