SANG ARSITEK TANA' WAJO
Oleh : D. Suhardiman Sunusi
Sekitar Tahun 1636 setelah To Ali di pecat dari
jabatan Arung Matoa Wajo ke XVII, maka dipilih dan diangkatlah La Tenri Lai To
Udama menjadi Arung Matoa Wajo Ke XVIII,
Selama pemerintahan beliau berbagai Perencanaan
dan pengembangan dalam wilayah ibukota Kerajaan telah disiapkan, diantaranya
pembangunan Istana kerajaan , Balairung, serta benteng pertahanan,
Dimasa kepempinan beliau juga pembuatan Batu
Bata juga terus dilakukan sebagai upaya pengadaan bahan baku pembangunan dalam
wilayah kerajaan
Namun Takdir berkata lain, sekitar tahun 1639
beliau meninggal dunia dengan meninggalkan berbagai macam perencanaan yang
belum selesai di bangun, yang hanya selesai adalah pembangunan Balairung yang
di jadikan sebagai tempat pertemuan sekaligus tempat mengadili perkara yang terjadi
dalam wilayahnya,
belum selesainya semua bangunan yang dikerjakan
selama pemerintahannya sehingga beliau diberi gelar Matinroe Ri Bata’na ,
Beliau menjabat sebagi Arung Matoa Wajo sekitar
3 tahun Lebih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar