Selasa, 11 April 2017

KONFRENSI DAERAH I PD MUHAMMADIYAH SUL SEL DI SENGKANG




Wajo ditetapkan statusnya sebagai cabang dalam keorganisasian Muhammadiyah Dihadiri langsung ketua muhammadyah pusat di Yogyakarta H. Wasir Nuri dan Ketua Aisyiah Pusat Sitti Hayyinah



Organisasi Muhammadiyah cabang Wajo di bentuk oleh Syeik Ahmad Balahmar yang tinggal Sengkang.

Beliau adalah seorang pedagang yang merupakan relasi Mansyur Yamani yang juga merupakan pengurus daerah muhamadiyah sulawesi selatan yang juga baru dibentuk
Sekembalinya ke Sengkang, beliau mengadakan pertemuan dengan 12 orang keluarga dan sahabat karibnya dan disepakati oleh mereka mendirikan Muhammadiyah di Sengkang.

Rapat pembentukan Muhammadiyah groep Sengkang dilangsungkan pada hari ahad, 15 Juli 1928 dan pada pada rapat itu diputuskan pengurus Muhammadiyah Sengkang terdiri atas:

Haji Andi Mori, Voorzitter (ketua)
Andi Djoerangga, Vice Voorzitter (wakil ketua)
Abdul Muthalib, Secretaris
Muhammad Nur, Penningmeester (bendahara)
Andi Toppo, Commisaris (pembantu)
Haji Laummung, Commisaris (pembantu)
Oh Abdul Rahman, Commisaris (pembantu)

Pengurus dengan susunan tersebut diatas dilengkapi pula dengan pengurus bahagian pengajaran yang terdiri atas:
Abdul Latif, Voorzitter (ketua)
Daeng Madimeng, Vice Voorzitter (wakil ketua)
Andi Basomelle, Secretaris
Daeng Mattata, Penningmeester (bendahara)

Usaha pertama yang dilakukan ialah melakukan pengajian.
Kegiatan lainnya ialah membentuk kepanduan Hizbul Wathan dengan kepeloporan M. Arafah.

Muhammadiyah groep Sengkang berkembang ditengah-tengah kehidupan yang penuh dengan tantangan
Perkembangan yang begitu pesatnya, sehingga menjadi groep yang kuat waktu itu, sehingga dengan dasar pertimbangan itu diputuskan konferensi daerah muhammadiyah Sulawesi Selatan yang pertama diselenggarakan di Sengkang, yang berlangsung pada tanggal 20 Mei 1929.

Pengurus Muhammadiyah Cabang Sengkang yang pertama diresmikan dan dilantik oleh wakil Hoofdbestuur tersebut terdiri atas:

Andi Mangkona, sebagai Voorzitter
Andi Jurangga, sebagai Vice Voorzitter
Andi Passamula, sebagai Secretaris
Abduhnuttahb, sebagai Penningmeester
Sayid Ahinad Balahmar, sebagai Commisaris
Andi Toppo, sebagai Commisaris
Daeng Mattata, sebagai Commisaris
La Massi, sebagai Commisaris
La Unta, sebagai Commisaris
La Siajang, sebagai Commisaris
Sayid Syafie, sebagai Commisaris
Andi Pangaru, sebagai Commisaris

Pada tanggal 30 Agustus 1930 Wajo ditetapkan sebagai cabang yang resmi yang Dihadiri langsung ketua muhammadyah pusat di Yogyakarta H. Wasir Nuri dan Ketua Aisyiah Pusat Sitti Hayyinah

Sedangkan Aisyiah Wajo baru dibentuk pada tanggal 20 Nopember 1930 dan diketuai oleh Andi Coma

Tidak ada komentar: