Wajo ditetapkan statusnya
sebagai cabang dalam keorganisasian Muhammadiyah Dihadiri langsung ketua
muhammadyah pusat di Yogyakarta H. Wasir Nuri dan Ketua Aisyiah Pusat Sitti
Hayyinah
Organisasi Muhammadiyah
cabang Wajo di bentuk oleh Syeik Ahmad Balahmar yang tinggal Sengkang.
Beliau adalah seorang
pedagang yang merupakan relasi Mansyur Yamani yang juga merupakan pengurus
daerah muhamadiyah sulawesi selatan yang juga baru dibentuk
Sekembalinya ke Sengkang,
beliau mengadakan pertemuan dengan 12 orang keluarga dan sahabat karibnya dan
disepakati oleh mereka mendirikan Muhammadiyah di Sengkang.
Rapat pembentukan
Muhammadiyah groep Sengkang dilangsungkan pada hari ahad, 15 Juli 1928 dan pada
pada rapat itu diputuskan pengurus Muhammadiyah Sengkang terdiri atas:
Haji Andi Mori, Voorzitter
(ketua)
Andi Djoerangga, Vice
Voorzitter (wakil ketua)
Abdul Muthalib, Secretaris
Muhammad Nur,
Penningmeester (bendahara)
Andi Toppo, Commisaris
(pembantu)
Haji Laummung, Commisaris
(pembantu)
Oh Abdul Rahman, Commisaris
(pembantu)
Pengurus dengan susunan
tersebut diatas dilengkapi pula dengan pengurus bahagian pengajaran yang
terdiri atas:
Abdul Latif, Voorzitter
(ketua)
Daeng Madimeng, Vice
Voorzitter (wakil ketua)
Andi Basomelle, Secretaris
Daeng Mattata, Penningmeester
(bendahara)
Usaha pertama yang
dilakukan ialah melakukan pengajian.
Kegiatan lainnya ialah
membentuk kepanduan Hizbul Wathan dengan kepeloporan M. Arafah.
Muhammadiyah groep Sengkang
berkembang ditengah-tengah kehidupan yang penuh dengan tantangan
Perkembangan yang begitu
pesatnya, sehingga menjadi groep yang kuat waktu itu, sehingga dengan dasar
pertimbangan itu diputuskan konferensi daerah muhammadiyah Sulawesi Selatan
yang pertama diselenggarakan di Sengkang, yang berlangsung pada tanggal 20 Mei 1929.
Pengurus Muhammadiyah
Cabang Sengkang yang pertama diresmikan dan dilantik oleh wakil Hoofdbestuur
tersebut terdiri atas:
Andi Mangkona, sebagai
Voorzitter
Andi Jurangga, sebagai Vice
Voorzitter
Andi Passamula, sebagai
Secretaris
Abduhnuttahb, sebagai
Penningmeester
Sayid Ahinad Balahmar,
sebagai Commisaris
Andi Toppo, sebagai
Commisaris
Daeng Mattata, sebagai
Commisaris
La Massi, sebagai
Commisaris
La Unta, sebagai Commisaris
La Siajang, sebagai
Commisaris
Sayid Syafie, sebagai
Commisaris
Andi Pangaru, sebagai
Commisaris
Pada tanggal 30 Agustus
1930 Wajo ditetapkan sebagai cabang yang resmi yang Dihadiri langsung ketua
muhammadyah pusat di Yogyakarta H. Wasir Nuri dan Ketua Aisyiah Pusat Sitti
Hayyinah
Sedangkan
Aisyiah Wajo baru dibentuk pada tanggal 20 Nopember 1930 dan diketuai oleh Andi
Coma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar